Kamis, 15 September 2011

Value Chain


M
ari kita lihat konsep lain yang membantu anda dalam mengenali keuntungan dan kesempatan dari menggunakan sistem informasi strategis. Konsep value chain (rantai nilai) ini diciptakan oleh Michael Porter dan digambarkan pada ilustrasi 2.7. Ilustrasi tersebut menunjukan perusahaan sebagai sebuah kelanjutan (seri), rantai atau jaringan dari aktivitas dasar yang dapat menambahkan nilai suatu produk dan jasa, juga menambahkan nilai margin kepada perusahaan maupun konsumen.
Dalam bingkai kerja konseptual value chain, beberapa kegiatan bisnis adalah proses utama dan yang lainnya adalah proses pendukung. Proses utama atau proses dasar adalah kegiatan bisnis yang berhubungan langsung dengan proses produksi atau pemberian jasa ke konsumen. Sebaliknya, proses pendukung adalah kegiatan bisnis yang membantu jalannya bisnis perusahaan setiap hari dan berkontribusi secara tidak langsung pada produk atau jasa perusahaan. Kerangka kerja ini dapat menunjukkan dimana strategi kompetitif dapat diaplikasikan dengan yang terbaik pada bisnis. Artinya, manager dan pekerja bisnis seharusnya mencoba menciptakan berbagai berbagai strategi yang menggunakan internet  dan teknologi lainnya untuk proses-proses dasar yang dapat berdampak pada produk atau jasa yang juga akan berdampak pada keseluruhan nilai perusahaan.


 
Contoh-contoh Value Chain
Gambar diatas memberikan contoh tentang bagaimana dan di mana teknologi informasi dapat diterapkan pada proses-proses dasar bisnis dengan menggunakan kerangka rantai nilai. Misalnya, gambar menggambarkan bahwa alur kerja kolaboratif intranet dapat meningkatkan komunikasi, dan  kolaborasi ini diperlukan untuk meningkatkan koordinasi administratif - serta secara dramatis mendukung jasa.
Manfaat intranet bagi karyawan diantaranya adalah dapat membantu fungsi manajemen sumber daya manusia dan dengan mudah menyediakan akses layanan informasi yang bermanfaat bagi karyawan. Ekstranet memungkinkan perusahaan dan mitra global bisnis untuk menggunakan web bersama-sama dalam merancang produk dan proses. Akhirnya, portal web e-commerce secara dramatis dapat meningkatkan pengadaan sumber daya dengan menyediakan pasar online untuk pemasok sebuah perusahaan.
Contoh aplikasi strategis teknologi sistem informasi untuk proses dasar bisnis juga diidentifikasi dengan model rantai nilai dalam gambar diatas. Ini semua termasuk sistem otomatis gudang just-in-time perumahan untuk mendukung proses logistik inbound melibatkan penyimpanan persediaan, dibantu komputer sistem manufaktur yang fleksibel untuk operasi manufaktur, dan online point-of-sale dan sistem pengolahan lainnya untuk meningkatkan proses logistik outbound yang memproses pesanan dari pelanggan. Sistem informasi juga dapat mendukung pemasaran dan proses penjualan dengan kemampuan pemasaran develop yang ditargetkan interaktif di internet dan web. Akhirnya, layanan pelanggan dapat ditingkatkan secara dramatis dengan sistem manajemen relasi dengan pelanggan yang terkoordinasi dan terpadu.
Dengan demikian, konsep rantai nilai dapat membantu Anda mengidentifikasi dimana dan bagaimana menerapkan kemampuan strategis teknologi informasi. Ini menunjukkan betapa berbagai jenis teknologi informasi dapat diterapkan pada proses bisnis yang spesifik untuk membantu perusahaan mendapatkan keunggulan yang kompetitif di pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar